note :
Sinopsis ini hasil karya princess-chocolates.blogspot.com yang beralamat di sini dan mboek.blogspot.com hanya mencopy saja agar memudahkan teman-teman yang suka dream high dapat membaca sinospis Dream High episode 14 di browser handphone secara nyaman :D,
di blog princess-chocolates.blogspot.com kamu bisa melihat gambar screenshoot Dream High Episode 14 lebih banyak dan jelas di banding disini, ucapan terimakasih silakan saja kunjungi princess-chocolates.blogspot.com disana kamu akan mendapatkan sinopsis Drama Korea lainnya.
Terimakasih
Cerita Sebelumnya di Sinopsis Dream High Episode 14
Sam Dong, Jin Kuk, Baek Hee dan Jason akan menandatangani kontrak.
Bum Soo menatap Oh Hyuk dari kaca dengan pandangan benci. Ia tidak terima putrinya harus dekat dengan Oh Hyuk.
Jin Man juga terlihat marah pada Oh Hyuk. "Jangan bicara padaku." katanya tanpa memandang Oh Hyuk.
Total anggota sekarang ada 6 orang, yakni Sam Dong, Jin Kuk, Hye Mi, Baek Hee, Pil Sook dan Jason.
Sam Dong berdiri di sisi pagar pembatas seraya memegangi surat kontraknya.
Jin Kuk dan Sam Dong saling memberi selamat.
"Sekarang aku akan debut." kata Sam Dong. "Aku juga sudah menemukan pitchku. Hye Mi tidak akan mengasihani aku lagi, bukan?"
"Mungkin saja." jawab Jin Kuk.
Sam Dong berkata pada Jin Kuk bahwa ia merasa sedikit takut dan tidak percaya diri karena harus bersaing dengan Jin Kuk.
"Kalau kau merasa takut, kenapa tidak menyerah saja?" tanya Jin Kuk.
"Tidak." jawab Sam Dong yakin. "Aku tidak akan menyerah."
Hye Mi berdiri seorang diri. Dikepalanya berkelibat sosok Sam Dong dan Jin Kuk. Dua pria itu ada disisinya sejak lama. Dan yang menembakkan panah cinta adalah Sam Dong. Hehe... Kena kamu, Hye Mi!
"Hye Mi!" panggil Sam Dong. Dengan ceria, Sam Dong mengibarkan surat kontraknya. "Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu."
Hye Mi kaget dan kelihatan ketakutan karena Sam Dong muncul. Ia mundur beberapa langkah, lalu berlari kabur.
"Hye Mi, mau kemana kau?!" teriak Sam Dong, ikut berlari mengejar Hye Mi. "Hye Mi, berhenti!"
Sam Dong berlari dan terus memanggil Hye Mi, namun Hye Mi tidak mau berhenti.
Dan terjadilah kejar-kejaran seperti film India. Hehehe...
Sam Dong akhirnya berhasil mengejar Hye Mi dan menghalangi jalannya.
"Hye Mi, kenapa kau melarikan diri?" tanya Sam Dong.
"Aku tidak melarikan diri." kata Hye Mi berbohong. "Aku hanya berolahraga sedikit."
"Benarkah?" Sam Dong percaya-percaya saja. Ia lalu menunjukkan surat kontraknya pada Hye Mi.
"Oh, selamat." kata Hye Mi tanpa memandang Sam Dong.
"Kau tidak terlihat niat mengucapkan selamat padaku." keluh Sam Dong melihat ekspresi wajah Hye Mi yang biasa-biasa saja.
"Aku juga memberi selamat pada orang lain dengan wajah seperti ini." kata Hye Mi.
"Akhirnya aku bisa berdiri berdampingan denganmu di panggung." kata Sam Dong.
"Bagus."
"Aku menanyakan sesuatu padamu." kata Sam Dong.
Ekspresi wajah Hye Mi langsung tegang.
"Apakah kau masih mencemaskan aku?" tanya Sam Dong. "Apa kau pikir aku terlihat menyedihkan?"
"Itu..." Belum sempat Hye Mi menjawab, ponselnya berdering. Hye Mi terlihat lega karena bisa mengalihkan perhatian dari Sam Dong.
Hye Sung menelepon. Hye Mi langsung kelihatan terkejut dan senang.
"Ada apa?" tanya Sam Dong.
"Ayahku kembali." jawab Hye Mi ceria.
Ayah Hye Mi datang ke rumah Oh Hyuk. Ia kelihatan sangat marah ketika pertama melihat Oh Hyuk. Ia meletakkan barang-barangnya di tanah dan menendang kaca spion mobil Oh Hyuk. Hal yang sama dengan yang dilakukan Hye Mi saat pertama kali bertemu Oh Hyuk.
"Siapa kau?!" seru Oh Hyuk marah. "Kenapa kau menendang mobil orang?!"
"Namaku adalah Go Byung Jik." jawab Ayah Hye Mi. "Mantan suami Jang Ong Myuk."
"Ayah!" seru Oh Sung ketika melihat ayahnya datang. Ia bergegas berlari memeluk ayahnya.
Byung Jik menyerahkan satu amplop berisi uang pada Oh Hyuk sebagai rasa terima kasih karena sudah mengurus Hye Mi dan Hye Sung.
Suasana diantara mereka sangat dingin dan suram.
"Siapa dia?" tanya Byung Jik, menunjuk Jin Kuk.
"Namaku Hyun Shi Hyuk." jawab Jin Kuk memperkenalkan diri.
"Dia adalah teman sekolah Hye Mi." kata Oh Hyuk. "Ia tinggal dilantai dua."
"Lantai dua? Hye Mi tinggal bersama pria ini?!" seru Byung Jik marah.
"Bukan, bukan seperti itu."
Tidak lama kemudian, Hye Mi datang bersama Sam Dong.
Hye Mi langsung memukuli ayahnya habis-habisan.
"Sakit, Hye Mi!" seru Byung Jik.
"Kenapa kau lama sekali?" tangis Hye Mi. "Kau bilang hanya kaan pergi 2 bulan?"
Byung Jik memeluk putrinya dan meminta maaf. "Sekarang ayah sudah mapan. Kita bisa tinggal bersama lagi. Ayo pergi ke Amerika bersama."
Semua orang terkejut mendengar perkataan Byung Jik.
Hye Mi menunjukkan kamarnya pada Byung Jik.
Byung Jik terus-menerus protes ini itu. "Jangan khawatir, begitu sampai di Amerika, kalian akan mendapatkan kamar masing-masing."
"Amerika?!" seru Sam Dong spontan. "Apa mereka harus ikut pergi? Kapan?"
"Secepatnya." jawab Byung Jik. "Segera setelah kami menyelesaikan urusan formalitas disini. Mungkin dalam waktu satu minggu."
Byung Jik lalu meminta Hye Mi dan Hye Sung berbenah karena mereka akan tinggal di hotel.
"Kenapa kita harus pergi cepat-cepat?" tanya Hye Mi. "Sebelum menyelesaikan dokumen-dokumen, kenapa kita tidak tinggal disini saja?"
Sam Dong dan Jin Kuk menawarkan ranjangnya untuk Byung Jik.
"Apa hubungan kalian dengan Hye Mi?" tanya Byung Jik pada Sam Dong dan Jin Kuk.
"Kami hanya teman sekolahnya." jawab Jin Kuk, bertukar pandang dengan Sam Dong.
"Itu saja?" tanya Byung Jik memastikan.
"Bukan itu saja." tambah Sam Dong. Jin Kuk memandang Sam Dong dengan waswas. Takut Sam Dong mengatakan yang aneh-aneh lagi. "Kami juga teman sekelasnya."
Jin Kuk menarik napas lega.
Jin Kuk berbisik pada Sam Dong. "Tidakkah kau berpikir ia sedikit mirip dengan Hye Mi?"
"Tidak sedikit mirip." jawab Sam Dong. "Mereka benar-benar sama."
Sam Dong dan Jin Kuk menoleh. Byung Jik sudah tertidur lelap di ranjang Sam Dong.
Jin Kuk berpapasan dengan Hye Mi di tangga.
"Apa kau sudah memutuskan akan pergi ke Amerika?" tanya Jin Kuk.
"Ya, tentu saja." jawab Hye Mi tanpa pikir panjang. "Ayahku sudah datang kemari. Tentu saja kami harus pergi bersama."
Hye Mi juga mengatakan bahwa ia ingin meneruskan sekolah musik klasiknya. Itulah mimpinya yang sebenarnya.
Hye Mi masuk ke dalam kamarnya dengan ekspresi sedih. Ia memandang surat kontraknya lekat-lekat, kemudian memandang sekolah musik klasiknya dulu.
Mana yang harus ia pilih?
Sam Dong mengetuk pintu kamar Hye Mi. "Apa kau sudah tidur?" tanyanya pelan. "Apa ada kemungkinan kau tidak ikut pergi? Tidak bisakah kau tetap tinggal di sini?"
Sam Dong bersandar sedih ke pintu kamar Hye Mi.
"Karena aku ingin mengejarmu, akhirnya aku bisa sampai tahap ini walaupun sulit." ujar Sam Dong. "Kalau semuanya menjadi seperti ini, bagaimana aku mengatasinya?"
Di dalam kamar, Hye Mi juga bersandar di pintu.
Baek Hee mencoba menciptakan lagu. Kyung Jin memuji lagunya. Hanya dengan memperbaiki beberapa not, maka lagu itu akan terdengar lebih bagus.
Baek Hee juga mengatakan bahwa ia akan ikut kelas biasa lagi. Ia sudah siap.
Tengah malam saat semua orang sudah tertidur lelap, Byung Jik bangun dan berjalan menuju kamar Hye Mi. Ia membangunkan kedua putrinya dan mengajak mereka pergi diam-diam.
Pagi harinya, Sam Dong dan Jin Kuk berlari-lari panik.
"Guru, ayah Hye Mi menghilang!" seru Jin Kuk.
"Hye Mi dan Hye Sung juga menghilang!" tambah Sam Dong.
"Apa?!" seru Oh Sun. "Maksudmu mereka kabur tengah malam tadi?"
Hye Mi, Hye Sun dan Byung Jik tidur di spa.
"Ayah, kapan kita akan ke hotel?" tanya Hye Sung.
"Apa yang kita lakukan di sini?" tanya Hye Mi.
"Kita akan tinggal disini sampai dokumen-dokumen untuk pergi ke Amerika lengkap." jawab Byung Jik. "Jika kita tetap tinggal di rumah itu, Ma Doo Shik akan menemukanku dan menyuruhku membayar hutang."
"Bukankah kau bilang bahwa kau sudah mapan?" tanya Hye Mi. "Kau kembali bukan untuk membayar hutang?"
"Hanya dalam waktu satu tahun, bagaimana seseorang bisa mapan?" protes Byung Jik.
Rupanya kemarin ia berbohong. Ia datang karena ingin menyekolahkan Hye Mi lagi di sekolah musik klasik.
Ponsel Hye Mi berdering, namun Byung Jik melarang Hye Mi mengangkat telepon itu.
"Ia tidak angkat?" tanya Sam Dong sedih. "Ia tidak akan pergi seperti ini, bukan?"
"Aku tidak tahu." jawab Jin Kuk.
Sam Dong kesal mendengar jawaban Jin Kuk. Ia beranjak pergi.
"Mau kemana kau?" tanya Jin Kuk.
"Untuk mencarinya, tentu saja." jawab Sam Dong.
"Lalu apa yang akan kau lakukan jika menemukannya?"
"Jika aku menemukannya..." Sam Dong terdiam sejenak. "Jika aku menemukannya..."
"Ia pergi ke Amerika untuk mewujudkan mimpinya sendiri." kata Jin Kuk. "Apa kau akan berusaha membujuknya? Membujuknya dengan apa? Dengan alasan apa?"
"Aku tidak punya alasan yang bisa kugunakan." jawab Sam Dong. "Aku tahu aku tidak punya alasan yang bisa digunakan untuk membujuknya tetap tinggal. Tapi hanya dengan menemukannya, aku akan bisa bernapas lagi."
Sam Dong berlari pergi.
Sam Dong dan Jin Kuk mencari Hye Min namun tidak bisa menemukannya.
Sam Dong menunduk sedih.
Secara tidak sengaja, Baek Hee melihat Hye Mi di depan sekolah dan memeluknya dari belakang. Hye Mi terkejut.
"Hye Mi!" panggil Baek Hee.
"Oh, Baek Hee." ujar Hye Mi, menoleh.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Baek Hee. "Kenapa kau tidak masuk?"
"Ya." jawab Hye Mi. "Kau sudah masuk sekolah?"
"Ya, aku tidak bisa bersembunyi selamanya. Ayo!" kata Baek Hee, menggandeng tangan Hye Mi dan berjalan masuk ke sekolah.
Oh Hyuk dan Kyung Jin berpapasan di jalan. Sikap mereka sangat kikuk.
"Guru Kang, mengenai pelukan waktu itu..." Kyung Jin bicara dengan kaku.
"Ah, itu.." ujar Oh Hyuk menanggapi. "Jangan cemas. Aku tidak salah paham."
"Syukurlah. Aku sangat cemas kau akan berpikiran yang tidak-tidak." kata Kyung Jin.
Doo Shik muncul mendadak di belakang Kyung Jin. Sepertinya itu sudah menjadi hobi Doo Shik.
Kyung Jin menjerit kaget dan berlari memeluk Oh Hyuk.
"Apa yang kalian lakukan?" tanya Doo Shik. "Atmostif diantara kalian berdua sangat bagus."
Kyung Jin buru-buru menjauh dari Oh Hyuk.
"Kau salah paham." kata Kyung Jin. "Ini hanya kecelakaan. Kecelakaan yang tidak disengaja. Seperti itulah."
Doo Shik datang ke sekolah hari itu untuk memperdengarkan lagu yang akan dinyanyikan oleh Sam Dong dan yang lainnya.
"Kau bawa lagu itu kemari?!" protes Jin Man. "Kenapa kau memberi kami lagu lama? Apa ku meremehkan pendatang baru?"
"Jin Man, dengarkan ini." ujar Oh Hyuk. Ia berjalan mendekati piano dan memainkan beberapa not lagu. Lagu Love High yang diaransemen secara spontan oleh Sam Dong saat di Jepang.
"Ah, itu hebat!" seru Jin Man. "Kau jenius!"
"Sam Donglah jenius yang sebenarnya." kata Kyung Jin. "Nada itu diciptakan oleh Sam Dong. Judul lagu itu diubah dari Love High menjadi Dream High."
"Aku tidak menyangka pemuda desa itu memiliki bakat yang begitu hebat." kata Doo Shik senang. Ia mendadak terdiam sejenak, berpikir. "Dream High... Menggunakan kata itu sebagai nama grup juga bagus!"
"Jangan bercanda!" ejek Jin Man. "Aku sudah menyiapkan bebepa nama. "Albatross. Itu nama burung besar."
"Dream High kedengarannya bagus." kata Oh Hyuk, sependapat dengan Doo Shik.
Akhirnya mereka setuju menggunakan nama Dream High sebagai nama grup musik K yang lahir kembali. Jin Man ngambek.
Untuk menciptakan lagu, Doo Shik memilih Jin Man. Jin Man langsung senang.
Oh Hyuk kemudian memberitahu Doo Shik bahwa Hye Mi akan mundur karena harus pergi ke Amerika.
"Hye Mi belum melunasi hutangnya padaku." kata Doo Shik. "Perjanjian di kontrak masih berlaku."
Tiba-tiba Byung Jik datang dan menarik kerah Oh Hyuk. "Dimana Hye M?!" serunya marah. "Dimana kau sembunyikan dia?!"
Doo Shik tersenyum melihat Byung Jik.
"Kau menggoda istriku!" teriak Byung Jik. Ia lupa bahwa disana juga ada Hye Sung. "Dan dia pergi tanpa pamit. Sekarang kau ingin mengubah Hye Mi menjadi penghibur rendahan?!"
"Menggoda istrimu?!" seru Jin Man dan Kyung Jin terkejut.
"Ayah!" Tidak lama kemudian Hye Mi datang. Ia berusaha menjauhkan ayahnya dari Oh Hyuk. "Apa yang kau lakukan? Lepaskan dia! Guru Kang bukan orang seperti itu!"
"Hye Mi, kau tahu apa?!" seru Byung Jik.
"Tenangkan dirimu, Tuan Go Byung Jik." terdengar suara Doo Shik.
Byung Jik kaget melihat Doo Shik dan langsung melepaskan kerah Oh Hyuk.
Hye Mi menjelaskan segalanya pada ayahnya bahwa ia sudah menandatangani perjanjian dengan Doo Shik untuk membayar hutang.
"Aku akan segera membayar hutang." janji Byung Shik. "Tolong lepaskan Hye Mi."
Hye Mi mengatakan pada ayahnya ia akan debut, namun ayahnya tetap tidak setuju.
"Hye Mi, jangan pikirkan mengenai hutang." kata Oh Hyuk. "Jangan jadikan itu alasanmu untuk tetap disini. Wujudkan saja mimpimu di bidang musik klasik. Aku akan membicarakan mengenai hutang dengan Presiden Ma. Aku akan mencari jalan keluar."
Oh Hyuk meminta Hye Mi memikirkan keputusan yang akan diambilnya dan mengajak mereka tinggal lagi di rumahnya sampai Hye Mi bisa menetapkan hatinya.
Kyung Jin duduk sendirian dengan wajah frustasi. Ia sangat shock mendengar bahwa Oh Hyuk menggoda istri orang lain.
Jin Man duduk di dekatnya.
"Aku yakin Guru Kang bukan tipe orang yang berani menggoda istri orang lain." kata Kyung Jin. "Mungkin saja ayah Hye Mi yang jahat. Aku yakin Guru Kang adalah orang yang bersih dan tidak bersalah. Benar bukan?"
Jin Man bukannya membela Oh Hyuk dan menenangkan hati Kyung Jin malah menjelek-jelekkan Oh Hyuk dengan mengatakan bahwa Oh Hyuk pernah mengkhianatinya.
Kyung Jin tambah depresi.
Jason berusaha bernegosiasi agar grup Dream High bisa tampil. Tapi begitu Jason menyebut nama Jin Kuk dan Baek Hee, sang sutradara tampak ragu dan engan.
"Kudengar Baek Hee duluan yang menggoda Direktur Yoon." kata sutradara.
Jason kesal dibuatnya. "Anggap saja aku tidak pernah mengatakan apapun." katanya.
"Tentu saja aku tidak percaya, tapi para penonton percaya. Itulah masalahnya. Apa tidak ada personil yang lain?"
Jason berpikir sejenak. "Ada seorang gadis yang bernama Kim Pil Sook." katanya, tersenyum.
Hye Mi berjalan di zebra cross sambil menghitung garis putihnya. "Pergi. Tidak pergi. Pergi. Tidak pergi."
Hye Mi tidak sadar kalau saat itu Jin Kuk mengikuti dibelakangnya.
Jin Kuk menghadang jalan Hye Mi. "Apa kau masih bingung menentukan pilihan?" tanyanya.
"Haruskah aku pergi atau tidak?' tanya Hye Mi meminta pendapat.
"Tergantung pada hatimu sendiri." jawab Jin Kuk. "Pikirkan keputusanmu baik-baik."
"Sejujurnya aku sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya kuinginkan." kata Hye Mi. "Tidak ada pilihan yang yakin 100%. Ini keputusan yang sangat sulit."
"Jika kau yakin 100%, kau tidak perlu memilih." ujar Jin Kuk. "Pilihanmu 50 banding 50."
"Kenapa kau tidak menghentikanku untuk pergi?" tanya Hye Mi.
Jin Kuk tertawa. "Apa kau pernah mendengar orang lain?"
"Memang benar." jawab Hye Mi tersenyum. Namun sesaat kemudian ia murung, seakan teringat sesuatu. Satu hal yang bisa menjadi alasan kenapa ia ingin tinggal.
Berkat Jason, Pil Sook menjadi bintang tamu di sebuah acara televisi. Pil Sook terlihat sangat gugup.
Jason melihat skrip acara. Ia terkejut.
"Ini tidak sesuai dengan yang pernah kita bicarakan." protes Jason cemas.
"Tidak apa-apa." kata seorang kru. "Kita hanya perlu menarik perhatian penonton."
Rupanya kru produksi berniat mengungkit masa lalu Pil Sook. Apa rahasia Pil Sook bisa menurunkan berat badan begitu drastis.
Pil Sook terlihat sangat terkejut dan Jason terlihat sangat kesal.
Pil Sook ragu sejenak. Berpikir apa yang harus dilakukan. Jason panik.
Pil Sook tertawa. "Ya. Ini aku satu tahun yang lalu." katanya. "Bagaimana kau bisa menemukan ini?"
Keceriaan dan kepolosan Pil Sook mampu mencairkan suasana. Acara itu berlangsung dengan menyenangkan dan sukses.
Jason tersenyum lega.
Malamnya, Pil Sook dan Jason berjalan-jalan di sebuah tempat cantik.
"PD Jang melihat foto lamamu di blog dan mengganti skrip." kata Jason. "Bagaimana jika kita menghapus saja foto itu dari blogmu?"
"Ya." jawab Pil Sookk. "Tapi aku merasa sedikit sedih. Karena foto itu, aku merasa malu dan ingin menghapusnya. Tapi saat aku memiliki berat 82 kg, aku juga sangat senang. Sejak masuk ke Kirin, aku bertemu dengan banyak teman yang baik. Dan aku juga bertemu denganmu.
Fotoku itu membuat banyak orang mengeluarkan pendapat pedas. Tapi bagiku, saat itu adalah saat-saat yang membahagiakan."
Pil Sook terus bercerita sambil berjalan masuk ke dalam bangunan.
Jason tersenyum. "Masih ada satu orang yang mau menerimamu apa adanya."
Jason membuka ponselnya dan menunjukkan foto Pil Sook gendut.
"Jadi gadis yang ada di ponselmu adalah aku?!" seru Pil Sook terkejut.
"Kenapa? Kau tidak menyangka itu kau?" tanya Jason.
"Lalu siapa Julie itu?"
"Julie itu adalah adikku, Dasar Bodoh!" jawab Jason.
Pil Sook tertawa senang dan berjalan lagi, tapi Jason meraih lengannya.
Ia mendekatkan wajahnya pada Pil Sook.
Pil Sook memejamkan mata dengan gugup.
Jason tersenyum dan malah mencium boneka yang dibawa Pil Sook
Pil Sook kesal dan mendorong Jason.
"Maaf." kata Jason. "Bonekamu terlalu imut. Aku tidak tahan. Tapi, kenapa kau memejamkan matamu? Apa kau mengharapkan sesuatu?"
"Tidak tahu!" seru Pil Sook ngambek. "Aku tidak mengharapkan apa-apa!"
Pil Sook berjalan pergi lagi, namun lagi-lagi Jason menariknya. Perlahan, Jason mengeciup hidung Pil Sook.
Pil Sook terdiam sejenak. Dengan berani, ia merangkul leher Jason dan mengecup bibirnya.
Tanpa sengaja Hye Mi mendengar ayahnya bicara di telepon dengan seseorang. Byung Jik meminta orang itu mengurus dokumen Hye Mi. Byung Jik ingin melindungi impian Hye Mi. Apapun yang terjadi, ia ingin Hye Mi meneruskan sekolah musik klasiknya.
Saat Hye Mi dan Oh Hyuk bicara berdua, diam-diam Kyung Jin mencuri dengar.
"Tolong katakan yang sebenarnya." kata Hye Mi. "Mengenai ibuku."
"Hye Mi..."
"Guru!" Hye Mi memotong ucapan Oh Hyuk. "Aku akan pergi ke Amerika besok. Mulanya aku sangat membencimu. Tapi kaulah yang membantuku sampai aku bisa menjadi seperti sekarang. Aku tidak ingin meninggalkan kesalahpahaman."
"Aku tidak ingin mengatakan apapun." kata Oh Hyuk. "Saat itu, akulah yang menggoda ibumu."
"Jangan berbohong!" seru Hye Mi. "Apakah ibuku orang yang tidak bermoral?"
"Tentu saja tidak." jawab Oh Hyuk.
Oh Hyuk menarik napas panjang. "Ibumu selalu mencintai seeorang dengan segenap jiwanya. Tidak pedulia apapun kesulitan yang dihadapinya. Walaupun ada orang bodoh yang mencoba mengubah pikirannya, dia tidak pernah terpengaruh. Karena itulah ia tetap menikahi ayahmu. 10 tahun kemudian, orang bodoh itu bertemu lagi dengan ibumu... di rumah sakit."
"Di.. rumah sakit?" tanya Hye Mi.
"Ibumu takut akan membuat orang yang ia cintai sedih." lanjut Oh Hyuk. "Setelah operasinya gagal, dia meminta sesuatu pada orang bodoh itu. Ia ingin dipandang sebagai istri yang buruk agar suaminya cepat melupakannya. Orang bodoh itu memenuhi permintaannya. Jika ayahmu tahu, ia pasti akan sangat sedih dan menjadi penyesalan seumur hidup."
Hye Mi menangis. "Dan orang bodoh itu... adalah kau?"
Oh Hyuk tersenyum pahit dan mengangguk. "Hanya itulah yang bisa kulakukan saat itu." katanya sedih. "Aku sangat mencintai ibumu. Namun cintaku bertepuk sebelah tangan."
Di luar, Kyung Jin menangis.
Hye Mi menyentuh tangan Oh Hyuk.
"Sangat menyedihkan... cinta pertamanya..." tangis Kyung Jin seorang diri.
Mendadak Bum Soo datang berlari-lari. "Kyung Jin!" panggilnya. "Kang Oh Hyuk... Bajingan tengik itu... menggoda wanita yang sudah menikah!"
"Aku tahu." jawab Kyung Jin tenang. "Tapi, aku tetap jatuh cinta padanya."
Sam Dong menatap gantungan ponsel pemberian Hye Mi.
"Jin Kuk." panggil Sam Dong. "Aku tidak bisa. Tapi masih ada harapan untukmu."
"Apa?" tanya Jin Kuk bingung. Tidak tahu maksud pembicaraan Sam Dong.
"Bisakah kau menahan Hye Mi?" pinta Sam Dong dengan berat hati. "Dia tidak akan mendengarkan aku. Jika ia mau mendengarmu, aku tidak keberatan. Walaupun tidak ada aku di hati Hye Mi, tapi ada kau. Aku juga tidak keberatan. Asalkan kau bisa menghentikannya, lakukan saja."
"Aku tidak punya alasan." jawab Jin Kuk. "Aku tidak bisa menghentikannya."
Hye Mi duduk di meja belajarnya, memandang ke notebook. Ia menonton rekaman videonya untuk EMG. Hye Mi menceritakan kisah hidupnya sejak awal hingga ia bisa menjadi lebih baik seperti sekarang.
Hye Mi mengambil medali dari lacinya. Ia teringat kata-kata Jin Kuk. "Kenapa tidak membuat keyakinan 50% itu menjadi 100%? Kau tidak akan bisa mundur begitu keputusan itu diambil."
Jin Kuk dan Oh Hyuk mengantar Hye Mi, Hye Sung dan Byung Jik ke halte bus. Hye Mi masih terlihat ragu akan keputusannya.
"Apakah Sam Dong tidak mau mengantar?" tanya Oh Hyuk pada Hye Mi.
Hye Mi terdiam, memandang medali di tangannya. "50 banding 50." gumamnya.
Hye Mi berpikir sejenak, kemudian membuat keputusan.
Sam Dong duduk di luar rumah, memandang gantungan hp pemberian Hye Mi. Ia terdiam beberapa saat, merasakan telinganya mulai berdenging lagi.
Ia lalu bangkit dan berlari menuju ke halte bus tempat Hye Mi dan yang lainnya.
Dari kejauhan, Sam Dong bisa melihat sebuah bus datang dan Hye Mi berjalan menuju bus itu. Tanpa pikir panjang, Sam Dong berlari sekuat tenaga mengejar bus tersebut.
"Hye Mi!" teriak Sam Dong. "Go Hye Mi! Jangan pergi! Jangan pergi!"
Sayang bus tersebut melaju terlalu kencang dan tidak mungkin terkejar oleh Sam Dong.
"Hye Mi!!!!" teriak Sam Dong.
Sam Dong berlutut lemas di tanah. "Kumohon jangan pergi... Kumohon padamu..." tangisnya. "Jangan pergi..."
Beberapa saat kemudian, sebuah tangan menyentuh bahu Sam Dong.
Sam Dong menoleh dan melihat Hye Mi di hadapannya.
"Apa kau selalu berlari untuk mengejar sesuatu?" tanya Hye Mi terengah-engah. "Aku berteriak memanggilmu."
Sam Dong bangkit berdiri.
"Aku tidak akan pergi." kata Hye Mi. "Aku memutuskan untuk tinggal."
"Kau mengatakan apa?" tanya Sam Dong. "Aku tidak bisa mendengar apapun."
Hye Mi menyentuh wajah Sam Dong dan berkata lagi, "Aku bilang, aku tidak pergi."
"Kau tidak akan pergi?" ulang Sam Dong.
Hye Mi tersenyum dan mengangguk.
Sam Dong menangis senang. "Kau sungguh tidak akan pergi?"
Hye Mi mengangguk lagi untuk meyakinkannya.
Dengan spontan, Sam Dong langsung memeluk Hye Mi dengan erat.
Hye Mi terkejut.
"Aku tahu kau tidak akan pergi." tangis Sam Dong. "Aku tahu. Aku lebih mengerti kau ketimbang dirimu sendiri. Kau tidak akan bisa meninggalkan kami."
Byung Jik ngomel-ngomel pada Oh Hyuk karena menuduh ia telah meracuni pikiran Hye Mi.
"Aku akan membawa Hye Mi pergi." kata Byung Jik.
"Tolong beri Hye Mi kesempatan." kata Jin Kuk. "Tolong lihat penampilan kami dulu sebelum mengambil keputusan. Memangnya kenapa kalau Hye Mi memilih jalan ini? Lihat kami di panggung."
Tidak lama kemudian Hye Mi dan Sam Dong datang.
"Aku akan tampil di panggung." kata Hye Mi.
"Sejak kapan kau bisa tampil di panggung?" tanya Byung Jik.
"Dalam satu bulan, aku akan melakukannya." janji Hye Mi. "Jika dalam satu bulan itu aku gagal, maka aku akan menyerah."
Karena semua orang mendukung Hye Mi, Byung Shik akhirnya setuju.
Dream High berlatih keras untuk penampilan mereka.
Byung Jik terus mengganggu latihan Hye Mi, tapi mereka malah semakin bersemangat membuktikan kemampuan dan bakat mereka di panggung.
Baek Hee menyerahkan CD Dream High pada Kyung Jin. Kyung Jin langsung bersorak senang ketika melihat namanya tercantum dalam ucapan terima kasih.
Doo Shik datang untuk mempromosikan Dream High. Namun orang-orang tidak menyambutnya dengan senang hati. Ia diacuhkan disana sini.
"Apa ini grup kombinasi K?" tanya seorang sutradara.
"Ya." jawab Doo Shik. "Hyun Shi Hyuk, Yoon Baek Hee, Jason. Mereka bergabung dan membentuk grup baru."
"Kau tidak bisa!" seru sutradara. "Kau harus mengeluarkan Hyun Shi Hyuk dan Yoon Baek Hee. Mereka berdua tidak bisa tampil. Ini karena peraturan perusahaan kami."
"Peraturan apa?" tanya Doo Shik.
"Kekerasan dan skandal." jawab sutradara. "Itu buruk untuk image mereka."
"Tapi kekerasan itu untuk mempertahankan diri dan bukankah Baek Hee hanyalah korban?" ujar Doo Shik.
"Walaupun Baek Hee adalah korban, namun banyak orang yang berpendapat bahwa Baek Hee-lah yang sengaja menggoda Direktur."
Sutradara itu berkata, "Dream High tidak akan pernah bisa tampil di panggung."
Terimakasih ada telah membaca Sinopsis Dream High Episode 15 di blog mobile mboek.blogspot.com, apakah anda menyukai artikel Sinopsis Dream High Episode 15 ini, Jadi Berita tahukan Artikel ini kepada teman anda
Labels:
Sinopsis Dream High
POSTING BERKAITAN
POSTING BERKAITAN
0 comments:
Post a Comment